PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN KALKULATOR: Studi Kasus Penggunaan Kalkulator Texas Instrument TI 89 pada PBM Matematika di SMK MUHAMMADIYAH IV YOGYAKARTA

By: Dr. Marsigit, M.A.

Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)

1.      Stages use the calculator as a tool.

The first stage is the stage of understanding about the significance of the calculator the graph. The essence of the understanding process is explained in basic and detailed on the graphing calculator.

The second stage is the stage of understanding the theory and use of calculator graphs in equations and inequalities to solve problems. Process the second is focused on how students understand the command, symbolic manipulation, and graphs to solve problems and equations inequalities with graphing calculator.

The third stage, namely stage of entering data about the calculator the graph. The process of entering data into the calculator about the process moving the language into the language of mathematics in the matter of the graphing calculator.

The fourth stage is the stage interpretation of the graphing calculator screen and draw conclusions.

2.      Use of graphing calculator.

From research conducted, noting there are many aspects use of graphing calculators in learning mathematics as the following:

a.       Graphing calculator is useful to determine and match
graphic images.

b.      Graphing calculator is useful to determine and match answer set of completion.

c.       Graphing calculator to give you real experience of graphic images.

d.      Settlement about equations and inequalities can be using the command, symbolic manipulation and graphics.

e.       Graphing calculator is useful to provide answers previously calculated without a calculator and speed up the completion mathematic matter.

f.       The constraints experienced by students in using the calculator graph is a paraphrase sentence into the language of mathematics calculator and disclose any appearance of the calculator screen to in math sentences.

g.      With the graphing calculator in the learning process mathematics math lesson more interesting and solving math problems easier.

h.      If the use of graphing calculators without the ability to offset understand the operating procedures and to think mathematically, it can because high levels of dependency, loss of confidence, and lazy thinking.

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA PEMBELAJARAN PECAHAN DI SMP

By: Dr. Marsigit, M.A.

Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)

Reflecting the above activities in learning the Numbers Fractions through PMRI presumably can be concluded:

Student:

1.      Students should be given opportunities to explore and reflect on the concept alternative ideas about fractions that affect learning the next.

2.      Students should be given opportunities to explore and gain knowledge new fractions by establishing that knowledge to him self its own.

3.      Students should be given opportunities to acquire knowledge as a process changes include the addition, creation, modification, refinement, rearrangement and rejection.

4.      Students should be given opportunities to acquire new knowledge about fractions which was built by students for itself derived from diverse set of experiences.

5.      Students should be given opportunities to understand, work and implementing fractions.

Teachers need to revitalize yourself so that:

1.      Settled himself as a facilitator.

2.      Able to develop interactive learning.

3.      Being able to provide an opportunity for students to be active.

4.      Able to develop curriculum and syllabus and are actively linked curriculum with the real world, both physically and socially.

5.      Able to develop learning scenarios:

a.       Interaction schemes: classical, Group Discussion, Individual Activities.

b.      Achieving Competence Schemes: Motivation, Attitude, Knowledge, Skill, and Experience.

DEVELOPING TEACHER TRAINING TEXTBOOK FOR LESSON STUDY IN INDONESIA

By: Dr. Marsigit, M.A.

Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)

Upaya mengembangkan buku untuk matematika SMP harus selalu menempatkan perhatian kriteria buku teks yang baik. Sementara kehidupan dinamis dan sangat berubah dari waktu ke waktu, gaya hidup dan kebutuhan orang-orang juga berubah. Jadi, untuk waktu tertentu dan tertentu  konteks, tidak ada kriteria tetap buku teks yang baik. Namun, kami dapat mengejar umum teori dan asumsi, berbagi dan bertukar mereka dalam rangka untuk menyediakan buku teks lebih baik.

Upaya buku berkembang harus sejalan dengan program kursus dan akurasi yang kegiatan yang diusulkan mereka. Masih pertanyaan balik mengembangkan buku teks untuk SMP matematika:? apa sifat belajar mengajar matematika, apa sifat sekolah matematika?, apa sifat siswa belajar matematika?, apa sifat tujuan mengajar matematika?, apa sifat sumber daya pengajaran?, apa sifat penilaian?, dan apa sifat dari pemikiran matematika?

Secara khusus, untuk kebutuhan untuk mengembangkan buku untuk matematika SMP kita perlu memiliki jelas gambar pada bagaimana merencanakan dan melaksanakan kegiatan di dalam kelas berikut: Masalah kegiatan pemecahan, penalaran dan bukti, komunikasi matematika, koneksi matematika, representasi matematika, peran teknologi dan ICT, pengaturan konten dan keterampilan pengembangan, konten yang sesuai dan relevan jangkauan, luas minat siswa dan kemampuan, dan mudah untuk mengikuti dan memahami materi. Dalam kasus pengembangan tata letak atau desain buku kita dapat mempertimbangkan hal berikut: tujuan yang diberikan untuk setiap bagian, latihan dan relevan dengan tujuan kegiatan belajar, mengembangkan grafik yang relevan dan berguna, tabel, grafik, visual; lintas-kurikuler belajar dipamerkan; jelas dan tepat didefinisikan beberapa istilah kunci; dan membaca tingkat dan menggunakan bahasa yang tepat untuk siswa.

LESSON STUDY ON MATHEMATICAL THINKING: Developing Mathematical Methods in Learning the Total Area of a Right Circular Cylinder and Sphere as well as the Volume of a Righ Circular Cone of the 8th Grade Students of Indonesian Junior High School

By: Dr. Marsigit, M.A.

Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)

Dalam Lesson Study, para peneliti telah berusaha untuk mengungkap gambar yang guru diupayakan untuk mempromosikan metode matematika dalam mempelajari total luas hak melingkar silinder dan bola serta volume kerucut lingkaran tegak. Hasil mencolok dari penelitian dapat dinyatakan bahwa metode matematika siswa dapat ditelusuri melalui skema kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:

1.      Masalah Pembentukan dan Pemahaman itu muncul ketika para siswa:

a.       Model tertentu diamati dari silinder lingkaran tegak, mengamati model tertentu dari Sphere, dan diamati model tertentu kerucut lingkaran tegak

b.      Mengidentifikasi komponen-komponen dari silinder lingkaran tegak, bola, dan kanan melingkar kerucut

c.       Mendefinisikan konsep silinder lingkaran tegak, bola, dan kanan melingkar kerucut

d.      Mendapat pertanyaan dan pemberitahuan dari guru untuk mencari konsep-konsep

2.      Membangun Perspektif suatu yang muncul ketika para siswa:

a.       Model yang digunakan beton untuk mencari luas total silinder lingkaran kanan, area bola dan volume kerucut lingkaran tegak

b.      belajar bahwa tinggi silinder yang tepat adalah sama dengan lebar nya persegi panjang, dan keliling lingkaran adalah sama dengan panjang persegi panjang

c.       panduan belajar guru untuk memahami prosedur bagaimana untuk mencari volume kerucut lingkaran tegak

d.      pecah model silinder lingkaran tegak menjadi komponen-komponennya

3.      Solusi Pelaksana yang muncul ketika para siswa:

a.       mencoba untuk mencari tahu area lateral silinder lingkaran tegak

b.      mencoba untuk mengetahui total luas silinder lingkaran tegak

c.       mencoba untuk mengetahui daerah lingkup

d.      mengumpulkan data dari pengukuran volume kerucut dibandingkan dengan volume silinder