Minggu, 11 September 2011

DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION IN INDONESIA


Oleh: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)

Pada umumnya, pembelajaran di Indonesia kurang memaksimalkan kemampuan siswa. Kegiatan pembelajaran masih terpusat pada guru, bukan pada murid.
Tantangan bagi para pendidik di masa mendatang adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari matematika.
Kegagalan dalam promosi perubahan dalam pendidikan di Indonesia dikarenakan :
1.      Lingkungan pendidikan yang beraneka ragam.
2.      Terbatasnya biaya.
3.      Kurangnya sumber daya dan fasilitas.
4.      Perbedaan konteks pendidikan.
5.      Kurangnya pemahaman guru tentang teori pembelajaran yang baik dan bagaimana mengimplementasikannya.
6.      Keadaan peningkatan pendidikan berdasarkan kebutuhan ketrampilan di era global.
Kurangya pemahaman siswa pada matematika dikarenakan :
1.      Kurangnya kegiatan lab/praktikum.
2.      Kurangnya guru yang memiliki pendekatan sains yang bagus.
3.      Materi dalam kurikulum sangat padat.
4.      Terlalu banyak waktu administrasi bagi guru.
Kegiatan piloting adalah salah satu cara mengembangkan pembelajaran matematika. Kegiatan ini merupakan kerjasama antar guru untuk mengembangkan model pembelajaran di sekolah yang langsung berhubungan dengan sekolah.
Untuk mengembangkan kegiatan piloting, ada beberapa hal yang harus dilakukan, sebagai contoh :
1.      Mengimplementasikan kurikulum yang lebih cocok, sederhana, dan fleksibel.
2.      Mendefinisikan kembali peran guru.
3.      Mendefinisikan kembali peran kepala sekolah.
4.      Mendefinisikan kembali peran sekolah.
5.      Mendefinisikan kembali peran pengawas.
Implikasi dari KBK adalah :
1.      Program otonomi pendidikan.
2.      Mengembangkan silabus.
3.      Mengembangkan kompetensi guru.
4.      Fasilitas pendidikan.
5.      Biaya pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar