By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Wahyu Sujatmiko (09301244041)
Saat ini gambaran masyarakat Indonesia secara dinamis perubahan yang sangat cepat dari semua aspek kehidupan, ia menawarkan harapan dan tantangan. Berbasis sekolah kurikulum dapat menjadi titik awal untuk matematika guru di Indonesia untuk mencerminkan dan memindahkan paradigma lama mereka mengajar. Ini mendorong para guru untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pendekatan yang berbeda dalam rangka untuk membuat pilihan informasi dan, bila perlu, harus siap untuk mempelajari keterampilan baru dalam kepentingan matematika belajar mengajar yang efektif. Melalui kurikulum baru, guru harus mampu merespon masing-masing anak sebagai kebutuhan yang diidentifikasi karena pengalaman kurikuler yang relevan dan keterampilan anak-anak sangat bervariasi dan mereka butuhkan kemudian di posisi yang lebih baik untuk memanfaatkan layanan dukungan untuk meningkatkan praktik kelas mereka; yang pengelolaan berbagai layanan dukungan harus tersedia untuk memaksimalkan efek mereka dalam membantu guru untuk bekerja menuju praktek-praktek yang baik dan untuk menerapkan kurikulum yang baru. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada pejabat pemerintah pendidikan di Indonesia untuk melihat secara mendalam pelaksanaan kurikulum di tingkat kelas kamar. Pemantauan pelaksanaan kurikulum berbasis sekolah menunjukkan bahwa ada faktor-faktor dari siswa, guru dan masyarakat yang belum optimal didukung namun kurikulum baru. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum baru ini mengajarkan kita bahwa sementara kami beroperasi kurikulum on-akan kita selalu butuh untuk memperbaikinya. Hal ini juga menyarankan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika, pemerintah pusat perlu:
(1) mendefinisikan kembali peran guru yaitu mereka harus memfasilitasi 'siswa perlu untuk belajar,
(2) mendefinisikan kembali peran kepala sekolah yaitu mereka harus mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan mereka untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam ilmiah, pertemuan dan pelatihan,
(3) mendefinisikan kembali peran sekolah yaitu mereka harus mempromosikan manajemen berbasis sekolah,
(4) mendefinisikan kembali peran pengawas yaitu mereka perlu memiliki yang sama latar belakang dengan guru mereka mengawasi agar dapat melakukan supervisi akademik,
(5) mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas
(7) mendefinisikan sistem evaluasi nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar